Jumat, 06 Oktober 2017

Bodoh

Aku bukan "bodoh" yang kamu pikir. Otak dan hatiku masih bisa menjalankan tugasnya. Mereka sanggup berfikir dan merasakan. Waktu awal aku pernah berkata kalau aku ini seorang pemikir dan perasa, kamu juga sempat berkata akan senantiasa berhati-hati dalam berbicara, terlebih tentang aku. Tapi kini nyatanya? Dimana kamu yang dulu bertutur lembut terhadapku? Apa sosokmu telah lenyap ditelan masa?. Kamu berbeda entah apa penyebabnya. Jadilah refleksiku yang baik karena burukku sedang ku angkat untuk dibuang namun perlahan. Atau ini masa dimana kamu sudah mulai nyaman bersamaku? Sehingga kamu dengan seenaknya merubah wujud yang kamu klaim sebagai refleksiku itu? Apa iya begitu?. Jikalau iya, tolong pertimbangkan. Puanmu ini otaknya keras, hatinya kecil. Setiap apa yang kamu ucap atau lakukan itu pasti berdampak bagiku. Aku lemah atasmu tapi aku tidak akan pernah untuk berterus-terusan kamu anggap bodoh. Walau kenyataannya aku memang bodoh. Mungkin ini akibat dari aku yang terlampau memperhatikan dan mempercayai kamu. Aku terlampau mudah memaafkan orang lain sampai orang itu beranggapan "Toh kalau aku ... dia akan tetap memaafkan", "Toh kalau aku bilang ... dia akan percaya" dan "Toh" lainnya. Terimakasih sudah mau mengajakku terbang ke atas awan lalu menjatuhkanku ke dasar jurang. Baik burukmu merupakan hal berkesan yang pernah aku sentuh di bumi ini.

1 komentar:

  1. Boleh tahu siapa nama kamu?, bajakprivasi@gmail.com, ga usah takut tu cuma nama email ja.

    BalasHapus