Rabu, 16 Agustus 2017

Tolong

Tolong beritahu aku jikalau memang ceritamu dengan dia belum tuntas. Jangan jadikan aku tempat cadangan. Aku tahu kamu menjalani tapi aku sudah bertaruh harap dengan diri. Harapku tinggi. Ya, memang aku tidak seperti dia. Aku beda. Jauh, jauh, jauh beda, sangat. Dan aku pun tak pernah bermimpi menjadi dia, sekalipun dia yang menjadi doamu. Aku tidak akan pernah bermimpi untuknya. Aku senang, sedih, bangga menjadi aku yang begini adanya. Setidaknya aku tahu batasanku, aku tidak mencampuri apalagi menghadiri hidup yang bukan jalanku. Tolong tegaskan, aku ini siapa dan akan kamu kemanakan kita serta hubungan kita? Kalau hanya akan menjadi angan dan mimpi saja tanpa nyata. Mari lepas, biarkan aku terbang tanpa kau tali dengan jeratmu. Aku bukan gadis yang hanya menjalani hubungan dengan iming-iming "jalani saja, ikuti alurnya". Tidak, aku tidak seperti itu. Aku menjalani hubungan ada tujuan yang ingin aku tempuh, maka dari itu aku tidak ingin bermain-main dengan hati. Hatiku terlalu sensitif untuk hal-hal sekecil debu pun. Aku mencoba mengkomunikasikan apapun yang aku pikir dan aku rasa. Ku harap aku lega setelahnya. Wahai kamu, yang telah ku tetapkan sebagai tempat tertinggi menaruh harap tolong jaga aku, hati dan otakku. Aku sudah terlalu terbuai akan indahnya masa jika aku dan kamu menjadi kesatuan di masa depan. Aku mau belajar dan aku harap kamu pun begitu. Jadikan aku rumah tinggal bukan hanya tempat bersinggah, karena sejatinya aku tahu "We're mean to be". Selamat malam, semoga kamu diberi bunga tidur yang paling menawan. Aku pemujamu.

1 komentar: