Jumat, 16 Oktober 2015

Tak apa kau tak rupawan

Tentulah setiap orang itu menginginkan mendapatkan kekasih yang rupawan. Seorang pria pastilah berharap pasangannya itu adalah wanita yang cantik. Begitupun seorang wanita, tentu ia mengharapkan pria yang tampan untuk menjadi kekasihnya. Tiada yang salah dengan itu, kecantikan dan ketampanan adalah bagian dari keindahan yang telah diciptakan Allah Tuhan kita di dunia ini. Setiap orang tentu menyukai keindahan itu, begitupun diriku.
Kecantikan dan ketampanan bisa menjadi pemicu cinta untuk tumbuh di hati. Ibarat pepatah kata yang mengatakan bahwa cinta itu dari mata turun ke hati. Memang, sih. Karena yang pertama aku lihat adalah sosok fisikmu. Aku belum bisa menilai bagaimana sifat dan pribadimu seketika dalam sekejap mata. Baru setelah beberapa lama aku bersamamu, aku bisa menilai itu semua. Itu pun tak semuanya bisa aku tahu.
Tentu banyak sifat dan pribadi yang tersembunyi dengan rapi di balik tubuh yang kau miliki itu.
Selanjutnya, hingga tatkala aku mengungkapkan perasaanku padamu. Kau pun pernah bertanya padaku dengan agak ragu. Mungkin itu adalah pertanyaan yang begitu ingin kau katakan dan mengganggu pikiranmu.
“Mengapa engkau mau menyayangiku diriku ini yang tak rupawan seperti yang lain?”
Tentu aku bingung harus menjelaskan seperti apa. Aku takut nantinya justru kau anggap sebuah rayuan atau gombalan semata demi membahagiakanmu. Aku takutkan itu. Rasanya memang pertanyaan itu begitu mendalam untuk dijawab. Tetapi harus bagaimana lagi? Cintaku padamu sudah terasa di hati. Serta aku tahu itu memang tak sekedar karena kerupawanan paras wajahmu.
Perlu engkau tahu, aku bisa bertahan menyayangimu karena sifat-sifat kepribadian yang kau miliki itu. Begitu nyaman dan membuatku bahagia. Mungkin itulah yang membuat cinta ini bisa tumbuh dan bertahan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar