Jumat, 16 Oktober 2015

Anonim vs Saya

Benci? Tidak. Saya sayang dia. Menjauh
pun rasanya tak sanggup. Tapi saya tau,
makin lama, makin cinta, makin
mendalam, makin menyakitkan.

Sedih? Tentu. Saya tak bisa mengobrol
dengannya lagi, tak bisa bertemu dia lagi,
tak bisa menggenggam tangan dia lagi.

Lega? Iya. Menjaga jarak itu penting saat
saya tahu bukan saya yang dia mau.
Memutuskan pergi saat sudah sejauh ini
ya berat, tapi harus.

--------------------------------------------------

Yang tertulis diatas itu bohong besar.
Aku masih menyanyangimu. Tak
ada yang berubah dengan perasaanku
ini, walau kamu bukan kepunyaanku
lagi dan aku bukan kepunyaamu lagi.
Aku masih bisa mengobrol denganmu,
walau tak se-intens dulu, tapi aku
bersyukur tak banyak yang berubah
darimu setalah keputusanmu waktu itu.
Aku masih akan tetap menunggumu,
sampai kamu sadar kalau ada gadis
yang sedang berjuang mati-matian
menabung rindu untukmu dan akan
tetap berjuang mewujudkan mimpinya
untuk hidup bersamamu suatu saat nanti.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar