Sabtu, 12 April 2014
Tawa Hujan
Hujan
tidak mutlaq berarti sebagai kesedihan, seperti halnya jika kita
mengibaratkan hujan seperti sahabat-sahabat kita sendiri. Hujan selalu
memberikan kita rasa nyaman, rasa ''adem'', begitupun rasa untuk
menikmati kehidupan dengan canda tawa bahagia. Sebagian orang sering
mengibaratkan hujan seperti halnya tangis air mata kesedihan, menurutku
hujan itu salah satu surga bagi seseorang yang sedang jenuh menghadapi
hidupnya, jenuh menghadapi segala ujian dari Tuhan maupun jenuh dalam
memikirkan sesuatu yang telah ia lewati waktu lampau. Sebenarnya, kita
tidak perlu memikirkan sesuatu yang tak perlu untuk kita pikirkan,
tetapi terkadang hal yang tidak perlu kita pikirkan itu malah kudu kita
pikirkan. Seperti halnya memikirkan cara untuk menikmati setiap derai
tetesan hujan. Tetesan hujan yang sering memberiku rasa tenang. Entah
mengapa, terkadang aku juga berfikir mengapa aku selalu menyia-nyiakan
hujan? dan bahkan orang tuaku pun tidak memperbolehkanku keluar rumah
tanpa payung atau pun jas hujan, jika hanya untuk sekedar merasakan
kebebasan hidup dengan alam dan tetesan hujan itu. Jujur saja, ingin
rasanya ku berlari dalam derai hujan, menikmati, dan merasakan
kebahagian dalam kaca kepedihan itu. Aku ingin menikmatinya bersamamu
kawan, mengurai cerita bahagia denganmu, menggoreskan rasa sayang, dan
menjelaskan betapa bersyukurnya aku memiliki kalian. Jika nanti aku
telah tiada dan belum sempat merasakan hal itu bersama kalian, aku mohon
kalian tetap mengingat keinginanku ini. Tataplah nisan yang bertuliskan
namaku dengan senyum bahagia. Lakukan hal yang ku inginkan tadi dengan
sahabat-sahabatmu yang lain, karena aku yakin dalam setiap derai hujan
tersimpan banyak arti kebahagian yang tak mampu kalian lihat dengan
kasat mata saja. Aku bersyukur memilikimu kawan, I Love You!:)
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
I like it :')
BalasHapus#sweetbanget :) :*
hihi, makasih papul;;):*
Hapusiya masama nopik :* :)
Hapus